Aku Sayang Keluargaku
Hy
kenalin namaku Natasya. Aku punya adik perempuan yang bernama Altias, dan 2
kakak laki-laki yang bernama Iqbaal dan Alvaro. Sedangkan papa dan mama lebih
mementingkan pekerjaan daripada anaknya sendiri. Aku pernah iri dengan
teman-temanku, karena mereka selalu diantar dan dijemput sama papa dan mama
mereka sedangkan papa dan mamaku sekarang lagi di luar negeri mengurusi
pekerjaannya. Papa dan mamaku pulang waktu aku liburan semester dan kenaikan
kelas. Papa dan mamaku sibuk sejak aku umur 10 tahun. Sejak saat itu aku lebih
sering bersedih daripada gembira. Tetapi, kak Iqbaal dan kak Alvaro selalu
semangatin aku dan Altias. Aku senang punya kakak seperti mereka. Sejak papa
dan mama kerja di luar negeri, mereka yang merawat, membimbing, dan membesarkan
aku dan Altias.
Suatu hari pada liburan kenaikan
kelas, papa dan mama pulang. Aku senang sekali, saat itu kak Iqbaal dan kak
Alvaro sudah duduk dibangku SMP, sedangkan aku dan Altias masih kelas 6 SD.
Saat papa dan mama pulang aku minta diajak jalan-jalan ke Bali, karena semua
teman-temanku sudah pernah kesana dan teman-teman sering mengejekku karena aku
belum pernah ke Bali. Tapi semuanya tidak seperti yang aku harapkan. Ternyata
mama menolak ajakanku itu. Aku sangat kecewa, seharusnya mama ngerti apa yang
sedang aku rasakan. Setelah mama menolak ajakanku itu, aku langsung beranjak
dari tempat dudukku dan masuk ke dalam kamar.
“Kenapa
mama gak tau apa yang sedang aku rasakan? Padahal kata bu guru orang yang
pertama ngertiin perasaan kita itu ibu kita tapi aku enggak, aku berbeda dengan
yang lain, yang ngertiin perasaan aku pertama itu kakak aku, sedangkan mama”
omongku di dalam kamar.
Tiba-tiba kak Iqbaal masuk
ke kamarku. Kak Iqbaal mendekatiku sambil mengelus rambutku.
“Natasya, seharusnya
kamu bisa ngertiin mama” ucap kak Iqbaal.
“Tapi kak, aku selalu
di ejek sama teman-temanku gara-gara aku belum pernah ke Bali, sedangkan semua
teman-temanku sudah pernah ke Bali” jawabku.
“Kita bisa ke Bali
berempat Natasya, kita ke Bali gak perlu sama papa dan mama, kakak usahain jika
nilai Ujian Nasional kamu bagus, kakak bakalan ajak kamu dan Altias ke Bali,
tapi kamu juga harus menabung, karena ke Bali itu membutuhkan uang yang banyak”
Jawab kak Iqbaal dengan ramah.
Setelah itu kak Iqbaal
keluar dari kamarku. Aku sudah merasa tenang setelah kak Iqbaal bilang gitu ke
aku. Meskipun SD aku belum pernah ngerasain Bali, tapi SMP aku bakalan
ngerasain indahnya pulau Bali.
Pada malam hari, saat
makan malam, tiba-tiba mama bilang, kalau kita bakalan pergi ke Yogyakarta. Aku
kaget dengan apa yang mama inginkan itu. Tapi aku hanya bisa diam. Dan
tiba-tiba saja mama bertanya kepadaku.
“Natasya, kamu gak ke
beratankan?” tanya mama kepadaku.
Spontan aku menjawab
“Aku gak ke beratan kok ma, tapi kenapa harus ke Yogya sih? Kenapa kalau mama
pulang, mama selalu ajak kita jalan-jalan ke Yogya? Tempat lain kan masih
banyak ma, besok aku gak bakalan ikut pergi ke Yogya, daripada ke Yogya aku
lebih baik di rumah sendirian.” Setelah menjawab pertanyaan mama aku beranjak
dari meja makan dan pergi. Altias mengikutiku dari belakang.
“Kak?” Panggil Altias.
“Apa?” jawabku.
“Kenapa sekarang kakak
berubah? Kakak yang sekarang bukan seperti kakak dulu. Aku lebih suka kakak
yang dulu. Apa mungkin kakak......” Altias belum selesai bicara tiba-tiba kak
Alvaro datang.
“Berhenti Tias, jangan
di lanjutkan omongan kamu itu” Bentak kak Alvaro kepada Altias.
“Iya kak.” Jawab
Altias dan pergi meninggalkan kita berdua.
Setelah Altias pergi
disitu hanya ada aku dan kak Alvaro. Aku hanya bisa menunduk, karena aku takut
kak Alvaro memarahiku. Tiba-tiba kak Iqbaal datang.
“Natasya, kenapa kamu
jadi seperti ini? Memang kakak pernah ngebimbing kamu seperti tadi?” tanya kak
Iqbaal.
“Enggak kak, aku jadi
seperti tadi karena aku emosi kak.” Jawabku.
“Emang kakak pernah
ngajarin kamu menyelesaikan masalah dengan emosi? Kakak selalu bilang ke kamu,
kalau ada masalah jangan diselesaikan dengan emosi.” Jawab kak Iqbaal
membentakku.
“Maaf kak.” Jawabku
sambil menangis dan meninggalkan tempat tersebut.
Setelah dimarahin oleh
kak Iqbaal aku pergi ke kamar, aku memeluk boneka dari kak Iqbaal buat
menenangkan hatiku. Setelah tenang, aku langsung menarik selimutku dan tidur.
Disaat aku tidur aku bermimpi, jika aku enggak pergi ke Yogya akan terjadi
kecelakaan terhadap papa dan mama. Aku takut jika semua itu terjadi, akhirnya
aku terbangun dari tidurku dan ternyata hari sudah pagi. Aku segera beranjak
dari tempat tidurku dan mendatangi papa dan mama. Setelah sampai di depan pintu
papa dan mama, aku mengetuk pintu dan masuk ke dalam kamar mereka. Di dalam
kamar mereka aku memulai perbincangan tanpa memberitaukan mimpiku.
“Papa dan mama,
Natasya minta maaf ya kalau mulai kalian pulang ke rumah, Natasya tidak
menyambut kedatangan kalian dengan baik. Mungkin perilaku Natasya kemarin
membuat kalian bingung dan pusing. Dan aku memutuskan, aku akan ikut kalian
pergi ke Yogyakarta.” Kataku kepada papa dan mamaku sambil tersenyum.
“Kamu serius sayang?”
tanya mama kepadaku.
“Iya ma, aku serius.”
Jawabku.
“Kalau gitu kamu pergi
mandi dan bersiap-siap.” Perintah papaku.
“Oke pa.” Jawabku dan
meninggalkan mereka berdua.
Entahlah kenapa pagi
hari ini aku kelihatan sangat senang sekali, bahkan aku tidak takut dengan
mimpiku semalam. Akhirnya aku pergi mandi dan bersiap-siap. Pukul 10.00 WIB.
Papa dan mamaku memanggil Altias, aku, kak Iqbaal, dan kak Alvaro. Kamipun
langsung menuju di keberadaan mereka, Tepatnya di kamar papa dan mama. Setelah
kami berkumpul papa dan mama berbicara tentang sesuatu.
“Buat anak-anak mama
tersayang, papa dan mama sudah memutuskan kalau kita gak akan pergi ke Yogya.”
Ujar papa.
“Terus kita kemana
dong pa?” Tanya Altias
“Papa dan mama
memutuskan liburan kali ini kita akan pergi ke Bali.” Jawab papa sambil
tersenyum ke arahku.
“Serius pa?” Tanyaku
kaget.
“Iya sayang, itu sudah
menjadi keputusan papa dan mama.” Jawab mama.
“Horeee......aku akan
pergi ke Bali.” Teriakku senang. Aku langsung memeluk papa dan mama.
Akhirnya pukul 12.00
WIB kami berangkat ke bandara. Kita ke Bali akan naik pesawat, karena kata mama
supaya cepat sampai tujuan. Aku sih menurut saja, karena aku senang sekali,
jadi aku cuman bisa menuruti perintah papa dan mama. Setelah sampai bandara,
papa dan mama beli tiket, kebetulan pesawat yang akan kita tumpangi, segera
berangkat 15 menit lagi. Jadi, setelah beli tiket kami langsung menuju ke
pesawat. Setelah di pesawat kita duduk bertiga. Altias dengan papa dan mama,
sedangkan aku dengan kak Iqbaal dan kak Alvaro. Pesawat pun berangkat. Di
perjalanan aku berbincang dengan kak Iqbaal.
“Kak, kakak bilang
semuanya ke papa dan mama ya?” tanyaku kepada kak Iqbaal.
“Enggak Tasya, kakak
gak bilang semua ini sama papa dan mama kok, bahkan kakak aja kaget waktu papa
bilang seperti itu ke kita.” Jawab kak Iqbaal.
“Makasih ya kak.”
Omongku sambil tersenyum dan memeluk kak Iqbaal.
“Sama-sama.” Jawab kak
Iqbaal sambil tersenyum dan membalas pelukanku itu.
Setelah
berbincang-bincang dengan kak Iqbaal, aku tertidur lelap. Tiba-tiba kak Iqbaal
membangunkanku, karena kita sudah sampai di Bali. Akhirnya aku bangun dan turun
dari pesawat itu dan keluar dari bandara tersebut. Setelah keluar, kami mencari
tempat penginapan (hotel). Akhirnya kami masuk ke dalam hotel yang tidak jauh
dari bandara. Papa dan mama mengambil kunci, sedangkan kami menunggu mereka.
Setelah menunggu, akhirnya kita masuk ke dalam kamar tersebut. Hal yang kami
lakukan pertama kali yaitu, membereskan barang bawaan kita. Setelah beres-beres
kamipun tidur, karena memang sudah malam dan kami sangat capek. Semua sudah
tertidur sangat lelap, sedangkan aku belum bisa tidur. Akhirnya aku memutuskan
untuk menonton televisi terlebih dahulu, karena memang kebiasaanku jika aku
tidak bisa tidur. Setelah menonton televisi akhirnya aku mengantuk, aku
mematika televisi dan tertidur.
Pukul 06.00 WITA aku
terbangun, dan ternyata semua sudah bersiap-siap dan berdandan sangatlah rapi.
Semua menungguku, aku segera cepat-cepat, mungkin selama 45 menit, akhirnya
akupun siap dan kita jalan-jalan pagi bersama. Aku ingin setiap hariku seperti
ini, selalu di samping papa dan mama. Di setiap perjalanan aku tidak lupa foto,
karena foto itu untuk membuktikan kepada teman-teman bahwa aku sudah pernah ke
Bali. Kami jalan-jalan gak jauh dari hotel, dan untuk menghirup udara pagi.
Pukul 08.30 WITA kamipun pulang, karena sudah panas dan lagipula kami juga
sudah capek. Sesampai di hotel, kami langsung menuju ke restaurant, karena
setelah jalan-jalan kami lapar. Kami cukup membeli makanan dan minuman yang
sangat sederhana, karena uang kami juga terbatas, kami takut jika kami tidak
bisa membawa oleh-oleh, jadi selama di hotel, kami menghemat uang. Setelah
makan kami kembali ke kamar, kata mama kami akan di ajak ke pantai Kuta pukul
12.00 WITA nanti. Kami menurut saja, karena kami disini belum tau apa-apa. Kami
disuruh membawa pakaian ganti, karena disana kami akan menangkap ikan, dan
lainnya. Intinya kami disana akan main air, dan kita ke pantai Kuta akan
menaiki Taxi, karena gak mungkin kita jalan menuju sana, karena jarak hotel
dengan pantai Kuta sangat jauh. Aku, Altias, kak Iqbaal, dan kak Alvaro main
lempar-lemparan bantal. Aku dengan kak Iqbaal, Altias dengan kak Alvaro. Kita
main perang bantal, mungkin karena kebiasaan di rumah. Papa dan mama sudah
datang, karena tadi mereka masih menunggu taxi datang. Papa dan mama masuk
kamar, dan mereka sangat terkejut.
“Ya ampun, berantakan
banget kamar ini?” tanya mama.
“Maaf ma, kami tadi
teringat sama kebiasaan kami di rumah.” Jawabku.
“Beresin kamar dulu,
kalau sudah beres, baru tinggalin kamar dan kunci kamarnya.” Ujar mama.
“Papa dan mama tunggu
di luar ya, jangan lupa kunci pintu.” Balas papa.
“Iya pa.” Jawab
Altias.
5 menit kami beresin
kamar kami, setelah selesai kamipun keluar dari kamar, dan kak Iqbaal gak lupa
buat kunci pintu kamar. Papa dan mama sudah menunggu, ada 2 taxi yang sudah
papa dan mama panggil. Tempat duduk sama seperti di pesawat tadi, jadi aku
enggak bisa bersama papa dan mama, tapi jika aku dengan kak Iqbaal dan kak
Alvaro, aku sudah seperti bersama papa dan mama. Mereke adalah orangtuaku jika
papa dan mama pergi ke luar negeri. Perjalanan memakan waktu 1 jam. Akhirnya
kami sampai, dan turun dari taxi. Mula-mula kita hanya mengelilingi pantai
Kuta, dan akhirnya papa memutuskan untuk naik perahu. Dan kita semua setuju,
akhirnya kita naik perahu, dan perahu itu berhenti di tengah laut. Di situ kita
dapat melihat karang yang sangat indah. Waktu naik perahu, aku menyuruh kak
Iqbaal untuk fotoin aku, Altias, papa, dan mama. Dan setelah berhenti 10 menit,
perahunya jalan dan kembali ke tempat semula. Kita turun dari kapal, dan
mencari ikan. Di saat itu aku senang sekali, tidak kerasa hari sudah gelap,
papa dan mama menyuruh kami untuk segera ganti pakaian. Setelah ganti pakaian
kami menunggu matahari terbenam, matahari terbenam sudah mulai kelihatan,
akhirnya kita foto di tengah matahari itu, kita menyuruh seorang bule fotoin
kita berenam. Ya akhirnya bule itu mau, kita foto sampai 5 kali. Setelah foto
aku dan Altias pun tertawa, karena begitu gokilnya perbuatan kita.
Setelah itu kita pergi
untuk membeli oleh-oleh, mungkin sekitar 1 jam kita berbelanja. Setelah
berbelanja perut kamipun lapar, daripada makan di hotel, lebih baik kita makan
di restaurant terdekat. Mulai itu kamu tidak berhemat, karena kita sudah
membeli oeleh-oleh, dan sudah memisahkan uang yang di gunakan untuk perjalanan
pulang. Setelah makan kita mencari 2 taxi, karena mungkin itu sudah malam, jadi
semua taxi selalu ada penumpangnya. Kami menunggu hingga 30 menit, dan akhirnya
kami mendapatkan taxi, dan kamipun pulang. Sesampai di hotel, kami tidak
langsung tidur, tetapi kami beres-beres dahulu, karena besok kami akan pulang
ke rumah. Setelah beres-beres kami menonton televisi. Dan akhirnya kita semua
ngantuk, dan tertidur.
Pagi-pagi kak Iqbaal
sudah membangunkanku. Aku terbangun dan di suruh mandi, tapi aku heran papa,
mama, Altias, dan kak Alvaro kemana? Kok mereka gak ada. Kak Iqbaal menungguku
hingga selesai. Setelah selesai aku di ajak ke suatu tempat dengan kak Iqbaal.
Aku bingung, tapi aku menurut saja. Sampai di restaurant yang sangat mewah, aku
tanya ke kak Iqbaal.
“Kak, ngapain kakak
bawa aku kesini?” tanyaku heran.
“Sudahlah Tasya, kamu
pasti lupa akan sesuatu.” Jawab kak Iqbaal.
Akhirnya aku di bawa
ke suatu meja yang sudah di sediakann enam kursi. Aku duduk di situ dengan kak
Iqbaal, tiba-tiba Altias dan kak Alvaro datang membawa hadiah, di ikuti dengan
papa dan mama datang membawa kue tart. Ternyata aku lupa, jika sekarang adalah
hari ulang tahunku. Aku memeluk papa dan mama, mengucapkan doaku, dan meniup
lilinnya. Setelah itu papa dan mama memberikan foto-foto selama di Bali.
Merayakan hari ulang tahunku selama 2 jam. Setelah itu kami pulang ke hotel,
mengambil barang, dan menuju ke bandara. Tetapi rasanya aku tidak ingin untuk
meninggalkan pulau ini. Meskipun aku meninggalkan pulau ini, aku enggak akan
lupa tentang kisah di pulau ini.
By Natasya
Emilia Sari
Kelas : 8.3
No.Absen : 29
Sekolah : SMP Taman
Pelajar
@dwieka 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar