Perdukunan
Desa Kucluk
Suatu
hari di sebuah desa yang bernama desa kucluk. Hiduplah seorang mbah dukun yang
sakti mandraguna dengan seorang cantiknya, dan dihari itu mbah dukun kedatangan banyak pasien, dan
inilah percakapan mereka.
Mbah
Dukun : Trik, cantrik, trik, santrik
(sambil mencari-cari cambriknya)
Cantrik : Ada apa mbah? Kok
panggil-panggil (sambil menuju ke mbah dukun)
Mbah
Dukun : Kemana saja kamu! Di
panggil-panggil kok ngak kedengeran.
Cantrik : Dari rumah mbah……!
Mbah
Dukun : Ngapain saja kamu di rumah,
bertapa, berdoa, atau bersemedi?
Cantrik : Ya…! Internetan lah
mbah!
Mbah
Dukun : Ooalah! Oh ya jangan lupa follow
twitter saya @mbah dukun saying pentoel!
Cantrik : Iyah mbah, tenang aja!
Lagi
asik-asiknya Cantrik ngobrol tiba-tiba Cantrik ingat kalau ada banyak pasien
yang ingin berobat ke mbah Dukun.
Cantrik : Loh mbah kita kok
ngobrol terus sih, apa mbah nggak ngobati pasien?
Mbah
Dukun : Oh iya, saya lupa (sambil
menepuk jidat) suruh masuk saja!
Cantrik
memanggil pasien yang pertama untuk segera masuk, pasien ini adalah 2 orang
remaja yang ingin mendapatkan nilai bagus untuk UAS yang dilaksanakannya, 2
orang ini bernama Qoriatus dan Winda.
Cantrik :
Pasien pertama silahkan masuk
Winda
& Qoriatul : permisi mbah
Mbah
dukun : silahkan duduk, ada keperluan
apa kalian berdua dating kesini.
Winda :
gini loh mbah, kita berdua ingin sekali mendapatkan nilai yang bagus untuk UAS
yang dilaksanakan minggu depan.
Cantrik :
kalau mau dapat nilai bagus ya… belajar dong ! masak ke mbah dukun
Qoriatul : jadi kita salah kalau datang kesini
???
Cantrik :
ya… ndak juga sih
Mbah
dukun : oalah ya.. ya.., anak muda jama
sekarang maunya dukun dukunan.
Mbah
dukun : ????? (terdiam sejenak sambil
berfikir)
He…
cantrik kamu mau menghina saya atau bagaimana
Cantrik ;
bukan menghina mbah… tapi nanyak aja !!!
Mbah
dukun : ohhh…. Gitu toh…
Winda :
lah gimana mbah… bias ndak bikin saya dan teman saya ini pintar.
Mbah
dukun : cuman satu caranya …. Belajar dengan
tekun.
Qori’atus : mbah .. mbah sampean ini kayak guru
aja !! bilangnya begitu.
Mbah
dukun : kalau gak gitu berarti sampean
berdua sudah berbuat jahat (sambil menunjuk ke salah satu remaja )
Winda :
ha!!! Berbuat jahat (bingung menatap temannya)
Qori’atus : mbah ini aneh aneh saja ( sambil
menggelengkan kepala)
Cantrik :
memang benar kata mbah dukun, kalian itu salah tempat
Winda
& qori’atus : ya… ya…
Mbah
dukun : sudah lah…
Winda
: (melihat jam
tangan) he!! Kok sudah jam segini kita mau sekolah jam berapa
Qori’atus : lebbih baik kita berangkat sekarang
saja
Winda
& Qori’atus langsung pergi keluar dan pergi meninggalkan rumah mbah dukun.
Cantrik :
loh heh .. kok ndak mbayar mbah…
Mbah
dukun : sudah biarkan saja lebih baik
kamu panggil pasien berikutnya.
Cantrik
: iya mbah.
Dan
Cantrik pun menyuruh masuk pasien yang berikutnya, pasien ini adalah seorang
model canti yang ingin memancungkan hidung dan juga ingin bertanbak tinggi
badannya.
Cantrik : Pasien pertama
silahkan masuk!
Model : Permisih mbah (sambil memasuki
ruangan mbah dukun)
Mbah
Dukun : Silahkan duduk di sini
(mempersilahkan pasiennya duduk)
Cantrik : Ada keperluan apa ibu
dating disini?
Model : Apa? Tadi kamu memanggil saya
dengan sebutan apa? (menatap Cantrik)
Cantrik : Oh maaf saya tidak
tahu.
Mbah
Dukun : Sudah jangan bertengkar di sini
(membrontak)
Model : Oh iya mbah! Tujuan saya kesini ingin
memancungakan hidung dan juga ingin bertanbak tinggi badannya.
Mbah Dukun : Ya sudah, Cantrik ambilkan
peralatan saya.
Cantrik : Baik mabah (menganmbil
peralatan) ini mbah peralatannya, sudah siap semua.
Mbah
Dukun langsung membacakan mantra dan melemparkan bunga ke wajah model tersebut.
Mbah
Dukun : Sudah selesai. Cantrik tolong
perlihatkan ke gadis itu.
Cantrik : Iya mbah! Ini mbak
(sambil memberikan kaca kemodel tersebut)
Model : Loh! Mbah wajah dan hidung saya
kok ngak ada? (sambil melihat kaca)
Cantrik : Gimana ini mbah!
(bingung)
Mbah
Dukun : Trik! Kebalik itu kacanya.
Cantrik :Oh ya mbak saya lupa
(tersenyum sambil membalikkan kacanya)
Model : Waah! Mbah sekarang hidung saya
sudah terlihat mancung dan bertambah
tinggi. Makasih yam bah (sambil meninggalkan mbah Dukun)
Cantrik : Loh mbak! Tinggal
makasih-makasih aja! Emang ini rumah mbak toh!
Model : Emang kenapa?
Cantrik : Bayar dulu mbak,
kasihan mbah dukun.
Model : Loh saya ngak bawa uang.
Cantrik : Terus sampean bawa
apa?
Model : Saya bawah kartu kredit.
Cantrik : Ya ampun (sambil
menepuk jidat)
Model
: Ya udah nanti uangnya saya
transfer aja.
Model
itu pun pergi meninggalkan rumah mbah dukun, dan Cantrik memanggil pasien
berikutnya . pasien ini adalah penyanyi rock terkenal yang ingin memperbaiki
suaranya.
Cantrik : Pasien berikutnya
silahkan masuk!
Penyanyi : Permisih mbah.
Cantrik : Dari gayanya sampean
ini seorang penyanyi melayu ya?
Mbah
Dukun : Lo kok penyanyi melayu.
Cantrik :La terus apa dong?
Mbah
Dukun : Penyanyi Rocckk…!!!
Cantrik :Ooalah!
Penyanyi : Mbah tolong saya, saya ingin
memperindah suaranya.
Cantrik : Tenang saja, coba
sekarang ambil suara.
Penyanyi : A (ambil) B (ambil) C (ambil)
Cantrik : Loh kok gitu, yang
DoReMi itu loh.
Penyanyi : Dodolan reremi (menyanyi)
Cantrik : Hola-hola mbulet ae,
wes mbah ndang di obati.
Mbah
Dukun :Oke!
Mbah
Dukun langsung membacakan mantra lagi dan melemparkan bunga ke wajah penyanyi tersebut.
Mbah
Dukun : Sudah selesai.
Cantrik : Coba ambil suara lagi.
Penyanyi : Do….. Re….. Mi…..
Cantrik : Nah sudah indah, meru
suaranya.
Penyanyi : Makasih Mbah!
Mbah
Dukun : Sama-sama (mengangguk)
Cantrik : Ya sudah sana, jangan
lupa mbayar kasihan mbah dukun
Penyanyi : Iya! (memberikan uang kepada mbah
Dukun)
Penyanyi
pergi meninggalkan mbah dukun dan Cantrik. Kemudian Cantrik pun memanggil
pasien yang ke 3. Pasien ini adalah seorang artis yang ingin membentuk tubuhnya
egar terlihat lebih sexy.
Cantrik : Pasien berikutnya
silahkan masuk.
Artis : Permisi mbah.
Mbah
Dukun : Silahkan masuk.
Cantrik : Ada keperluan apa mbak
dating kesini.
Artis : Gini mbah saya ingin membuat
badan saya terlihat sexy, ngak gemuk seperti ini
Mbah
Dukun : Ya ya ya (mengangguk) anda ingin
seperti Julia Peres, Luna Maya atau Mpok Atik.
Artis : Lo kok Mpok Atik sih mbah!
Mbah
Dukun : Oh ya!
Mbah
Dukun mulai membacakan mantra lagi (sambil memutrai artis tersebut)
Artis :
sudah selesai mbah ?
Mbah
Dukun : Sudah , sudah
Artis : wah! Iya mbah, badan saya
sekarang sudah seksi, makasih mbah.
Mbah
Dukun : sama - sama
Cantrik : Jangan lupa mbayar dim
bah dukunnya.
(memberikan uang dan pergi keluar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar